IRFAnesia, Pada kesempatan kali ini anda akan
dijelaskan mengenai unsur dan kaidah kebahasaan novel, untuk lebih jelasnya
mari kit abaca penjelasan di bawah.
Unsur Kebahasaan Novel
Pada
umumnya novel memiliki 7 unsur kebahasaan novel yang perlu kamu ketahui.
Berikut ini unsur kebahasaan novel
- Verbal Material
- Verbal Mental
- Konjungsi Temporal
- Kata Sifat
- Kalimat Tidak Langsung
- Kalimat Langsung, dan
- Kalimat Lampau
Di atas
merupakan ciri-ciri unsur kebahasaan novel pada umumnya seperti novel berjudul
marioposa, laskar pelangi, dilan, sang pemimpi, 5 cm, bumi manusia, perahu
kertas dan masih banyak lagi novel-novel sejenisnya.
1. Verbal Material
Verba material adalah kata kerja yang berimbuhan yang mengacu pada
tindakan fisik yang dapat dilihat secara nyata oleh partisipan yang melakukan
sesuatu yg bisa disebut aktor
Contoh Kalima Verbal Material:
- Melihat anak-anaknya yang mengibarkan bendera
Merah Putih dan mengadakan upacara ala anak kecil.
- – Zafran, Riani, Genta, Arial, Ian, Dinda
ingat dengan pengalaman mereka saat mengikuti upacara di puncak Mahameru
lalu.
2. Verba Mental
Verba mental adalah verba yang menerangkan persepsi (misalnya: melihat,
merasa), afeksi (misalnya: suka, khawatir), dan kognisi (misalnya: berpikir,
mengerti). Pada verba mental terdapat partisipan pengindera (senser) dan
fenomena.
Contoh Kaliamt Verba Mental:
- Arial di gambarkan sebagai cowok yang tampan
dan banyak perempuan naksir dan berebut ingin jadi kekasihnya, tetapi
Arial pada saat itu tidak terlalu memikirkan seorang kekasih.
- Walaupun pekerjaan itu selalu menemani mereka
sehingga hari pun tak terasa, mereka tetap merasakan betapa rindunya lama
tidak bertemu para sahabatnya.
3. Konjungsi Temporal
Konjungsi temporal adalah kata hubung yang menerangkan hubungan waktu
dari dua peristiwa yang berbeda. Konjungsi temporal termasuk kata hubung yang
erat kaitannya dengan waktu.
Contoh Kalimat Konjungsi Temporal:
- Saat mereka beristirahat untuk pulang keesokan
harinya, Riani dan Genta masih di luar tenda.
- -Dinda juga ikut menangis mendengar percakapan
Genta dan Riani, lalu memeluk erat kakak kembar annya yang tidur di
sampingnya.
4. Kata Sifat
Apa yang dimaksud dengan kata sifat? Kata sifat merupakan kelas kata
yang mengubah kata benda atau kata ganti, biasanya dengan menjelaskannya atau
membuatnya menjadi lebih spesifik. Kata sifat dapat menerangkan kuantitas,
kecukupan, urutan, kualitas, maupun penekanan suatu kata.
Contoh Kalimat Kata Sifat:
- Zafran di gambarkan sebagai cowok yang kocak,
senang bersyair dan membuat puisi-puisi, hidupnya seperti kurang lengkap
jika tidak bersyair selama sehari, dan yang terakhir adalah Ian, cowok
gendut pecinta bola dan juga fans berat Manchester United.
- Riani adalah satu-satunya cewek di kelompok
mereka, Riani di gambarkan sebagai gadis yang cantik dan juga cerdas.
5. Kalimat Langsung
Apa yang dimaksud dengan kalimat langsung? Kalimat langsung adalah
kalimat yang menirukan ucapan atau ujaran orang lain.
Contoh kalimat langsung:
- Fuad mengatakan “Apa yang kalian kerjakan?”
- Rini mengatakan “Aku akan pergi ke Pasar untuk
belanja bahan makanan”
6. Kalimat Tidak Langsung
Apa yang dimaksud dengan kalimat tidak langsung? Kalimat tidak langsung
adalah kalimat yang melaporkan atau memberitahukan perkataan orang lain dalam
bentuk kalimat berita.
Contoh Kalimat Tidak Langsung:
- “Saya akan berangkat ke Kampus untuk kuliah”
Kata Adit
- “Kapan kalian mengerjakan tugas dari dosen?” Tanya
Mausar
7. Kalimat Lampau
Apa yang dimaksud dengan kalimat lampau? kalimat lampau adalah kalimat
yang menyatakan peristiwa masa lampau.
Contoh Kalimat Lampau:
- Sabir Telah mengerjakan tugas dari dosen pada
minggu yang lalu
- Pembahasan tentang novel telah di bahas pada
pertemuan sebelumnya..
Kaidah Kebahasaan Novel
Sedangkan
kaidah kebahasaan atau ciri atau aturan bahasa yang digunakan dalam teks novel
adalah sebagai berikut:
- Berusaha
menghidupkan perasaan atau menggugah emosi pembacanya.
- Biasanya
berbentuk tulisan ilmiah dan ilmiah populer, laporan, artikel, feature,
skripsi, tesis, disertasi, makalah, dan sebagainya.
- Dipengaruhi
oleh subjektivitas pengarangnya.
- Karangan
nonfiksi berusaha mencapai taraf obyektivitas yang tinggi, berusaha
menarik dan menggugah nalar (pikiran) pembaca.
- Bahasa
bermakna denotatif (yaitu makna sebenarnya) juga konotatif, asosiatif
(yaitu makna tidak sebenarnya), ekspresif (yaitu memberi bayangan suasana
pribadi pengarang), sugestif (yaitu bersifat mempengaruhi pembaca), dan
plastis (yaitu bersifat indah untuk menggugah perasaan pembaca).
- Bahasa
bersifat denotatif dan menunjuk pada pengertian yang sudah terbatas
sehingga tidak bermakna ganda.
- Melibatkan
gaya bahasa ironi atau sindirian, yang dikatakan kebalikan dari apa yang
sebenarnya,contoh: Lekas betul abang pulang baru saja sudah jam 1 malam
- Melibatkan
gaya bahasa sinisme, sindiran yang lebih kasar dari ironi untuk mencemooh,
contoh: Bersih benar badanmu nak, kata ibu kepada anaknya yang baru
main seharian
- Melibatkan
gaya bahasa sarkasme, Sindiran yang sangat tajam dan kasar hingga
kadang-kadang menyakitkan hati, contoh: Hai binatang enyah kau dari sini.
0 Komentar